Viral Kata Qorona di Surat Al Ahzab 33 Dikaitkan dengan Corona, Ini Faktanya


Laman media sosial dan whatsapp grup tengah heboh dengan artikel yang menyatakan istilah corona sudah termaktub dalam surat Al Ahzab ayat 33.

Dalam artikel yang tersebar, si penulis mengaitkan kata qorona dengan 'corona' yang sering disebut masyarakat.

Menukil Quran, lafal dalam Surat Al Ahzab ayat 33 adalah berbunyi sebagai berikut:

 Surat Al Ahzab 33
© Khidr Al-Zahrani

Wa qorna fi buyutikunna wa la tabarrajna tabarrujal jahiliyyatil ula wa aqimnash sholata wa atinaz zakata wa athiqnallaha wa rasulahu, innama yuridullahu liyudzhiba 'ankumurrijza ahlal baiti wayuthohhirakum tadhhira.

Artinya,

" Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliyah dahulu, dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa kamu, wahai ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya."

Kata 'qorona' yang dimaksud penulis artikel tersebut ada di awal ayat. Si penulis mengklaim kata 'qorna' di ayat itu maksudnya adalah virus corona. Ada pula yang mengaitkan kata tersebut dengan anjuran pemerintah untuk tetap tinggal di rumah karena virus corona.

Apakah klaim ini ini benar dan dapat dipertanggungjawabkan?

Penjelasan Menurut Ilmu Tashrif
Informasi tentang kata qorona dalam surat Al Ahzab ayat 33 yang dikaitan dengan corona dibantah oleh Wawan Gunawan Abdul Wahid lewat laman santricendekia.com,  membuat ulasan mengenai klaim dalam tulisan yang sudah terlanjur menyebar itu. Secara tegas dia menyatakan ada kesalahan mendasar dari penulis artikel tersebut dalam menafsirkan kata 'qurna'.

Berikut pembahasannya.

" Tulisan seperti di atas tidak akan muncul kala dulu penulis belajar ilmu tashrif, sehingga bisa bedakan antara tsulatsi mujarrad 'qarana' dengan 'waqara'. Kesalahan mendasar dan pun terjadi ketika penulis menghilangkan huruf 'wawu' untuk fi'il 'waqarna'. Sehingga terbaca 'qarna' bukan 'qarana'. Padahal sesuai klaimnya, dia merujuk kamus Alquran.

Kedua, pada kata kerja 'qarna' huruf 'nun' itu adalah lam fi’il. Sedangkan pada kata kerja 'waqarna' huruf 'nun' itu jadi fail dari kata kerja perintahnya. Nun di akhir itu fail muannats mukhathabah untuk yang kalau dikongkritkan dalam kata ganti yang menyendiri jadi 'antunna'. Dengan demikian huruf 'wawu' itu fa fiil, qaf ain fiil ra lam fiil waqarna itu bermakna tinggal di rumah. To sit gravely at home.

Ketiga, sedangkan qarana itu artinya mengikat, menyatukan. Kata qarniyatan itu istilah lain untuk istri (zaujah) karena istri selalu menyatu dengan suaminya. Sedangkan kata 'qarna' itu entitas jin yang selalu menemani setiap orang."

Simpulan yang diambil penulis artikel terbahas tentang Surat Al Ahzab ayat 33 itu jelas keliru dan menyesatkan. Dikatakannya, “ Pesannya sangat jelas bahwa lafadz qarana mengandung arti perintah untuk tinggal. Tinggalnya dimana? Di rumah-rumahmu …”

Padahal ayat ini tidak memuat kata qarana yang bermakna menyatu, menyertai dan seterusnya. Yang benar adalah al-Quran menyebut kalimat yang berbunyi wa-qarna atau wa-qirna (dan tinggallah kalian perempuan) fii buyuutikunna (di rumah-rumah kalian).



Makna Al Ahzab 33
Laman Bincang Muslimah memuat pembahasan mengenai makna dari ayat ini dalam artikel berjudul 'Tafsir QS Al-Ahzab Ayat 33; Domestikasi Perempuan, Syariat atau Belenggu Kultural?' Penulis artikel tersebut, Silmi Adawiya, mengetengahkan makna ayat itu berkaitan dengan peran domestik pada kaum wanita dari sudut pandang para ulama tafsir.

Ada tiga pandangan dalam memaknai kata 'waqarna' di ayat tersebut. Pandangan pertama memaknai kata ini sebagai perintah wanita wajib berdiam diri di rumah.

Pandangan kedua menafsirkan kata 'waqarna' dengan 'bersenang-senang di rumah. Sementara pandangan ketiga memaknai kata tersebut sebagai tugas domestik yaitu mengurus rumah tangga adalah peran wanita, bukan berarti melarang wanita keluar rumah.

Dua penjelasan di atas menunjukkan makna sebenarnya kata 'qarna' yaitu berdiam diri. Sehingga, surat Al Ahzab ayat 33 bukan dimaksudkan agar orang mengisolasi diri akibat virus corona.


Tafsir Surat Al Ahzab ayat 33 dari Kemenag
Penjelasan yang sama juga disampaikan dalam tafsir Kementerian Agama. Mengutip laman risalahmuslim.id, surat Al Ahzab ayat 33 menjelaskan tentang perintah Allah agar para istri Nabi tetap tinggal di rumah mereka masing-masing dan tidak keluar kecuali ada keperluaan.

Perintah ini berlaku bagi istri-istri Rasulullah. Mereka dilarang memamerkan perhiasan dan bertingkah laku seperti orang jahiliyah, masa sebelum zaman Nabi Muhammad.

Keterangan yang sama diperoleh dari tafsir Al Misbah karya ulama Muhammad Quraish Shihab.


Tafsir Al Misbah Surat Al Ahzab ayat 33 dari Quraish Shihab
Dalam tafsirnya, Qurasih Shihab menjelaskan surat Al Ahzab ayat 33 mengandung makna untuk tetap berada di rumah.

" Jangan meninggalkan tempat tinggal kecuali jika ada kepentingan yang dibenarkan oleh Allah yang mengharuskan kalian keluar rumah," dikutip dari risalahmuslim.id.

Ayat itu juga menjelaskan tentang perintah tidak memperlihatkan keindahan dan perhiasan kalian kepada kaum lelaki jika kalian berada di luar, seperti yang pernah dilakukan oleh orang-orang Jahiliah dahulu.

Artikel Asli

Iklan Atas Artikel

SPONSOR

Iklan Tengah Artikel 1

Sponsor

Iklan Tengah Artikel 2

SPONSOR