Apa Itu Syirik Akbar, Ini Pengertian dan Contohnya

Macam-macam syirik perlu kamu kenali agar bisa menghindarinya. Syirik sering dikenali sebagai menyekutukan Allah SWT, dan orang yang syirik disebut musyrik. Perbuatan syirik ini merupakan perbuatan yang paling dibenci oleh Allah SWT.

Dalam KBBI, syirik diartikan sebagai penyekutuan Allah SWT dengan yang lain, misalnya pengakuan kemampuan ilmu dari pada kemampuan dan kekuatan Allah, pengabdian selain kepada Allah SWT dengan menyembah patung, tempat keramat, dan kuburan, dan kepercayaan terhadap keampuhan peninggalan nenek moyang yang diyakini akan menentukan dan memengaruhi jalan kehidupan. 

Macam-macam syirik, sebagaimana dalam Islam, dibagi menjadi dua yaitu, syirik akbar dan syirik ashghar. Syirik akbar membuat seseorang yang melakukannya keluar dari agama Islam, sedangkan syirik ashghar tidak sampai menyebabkan keluar dari Islam, namun bisa menjadikan pengantar melakukan syirik akbar.

Macam-Macam Syirik (Syirik Akbar)

Macam-macam syirik terdiri dari syirik akbar dan syirik ashghar seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Perbuatan syirik jelas adalah dosa besar, apalagi jika sampai keluar daripada agama Islam sehingga jelas bahwa hukumnya adalah haram.

Berikut liputan6 rangkum dari Kemenag Jabar, penjelasan macam-macam syirik yang perlu kamu pahami:

Syirik Akbar

Macam-macam syirik yang pertama adalah syirik akbar. Syirik akbar adalah menjadikan selain daripada Allah SWT sebagai tujuan dalam beribadah, misalnya memohon dan bernadzar sesuatu kepada selain Allah, takut kepada kuburan, jin, atau setan serta percaya bahwa semua itu bisa memberi bahaya.

Syirik ini menyebabkan seseorang keluar dari agama Islam sehingga jika ia meninggal dalam keadaan demikian maka akan kekal di dalam neraka. Berikut beberapa perbuatan yang termasuk macam-macam syirik akbar:

Syirik dalam berdoa. Perbuatan orang musyrik yang meminta, memohon, dan memanjatkan hajatnya dalam doa dengan tujuan kepada selain Allah. Padahal tiada yang kuasa mengabulkan semua doa kecuali Allah. Hal ini disebutkan dalam Al-Quran surat Faathir ayat 13 yang artinya:

"Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nya-lah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari." (QS. Faathir: 13-14)

Syirik dalam sifat Allah. Syirik dalam sifat Allah dilakukan ketika seseorang percaya bahwa peramal bisa melihat masa depan dan ia mempercayainya, maka itu adalah syirik. Dengan ia mendatangi peramal maka bisa dipastikan ia juga meragukan sifat Allah yang Maha Mengetahui.

Syirik dalam kecintaan. Seorang muslim dilarang lebih mencintai apapun selain Allah, baik itu lebih mencintai orang tua, saudara, suami, istri, sahabat atau siapapun. Janganlah mencintai secara berlebihan selain kepada Allah. Dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 165, Allah berfirman yang artinya:

"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)." (QS. Al-Baqarah: 165).

Syirik dalam ketaatan. Selain dilarang lebih mencintai sesuatu selain Allah, sebagai umat muslim juga dilarang lebih taat kepada selain Allah karena tindakan tersebut mirip dengan perbuatan menyembah berhala. Dalam surat At Taubah ayat 31, Allah berfirman yang artinya:

"Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan."

Syirik dalam ketakutan. Umat muslim dilarang lebih takut dari apapun kecuali dengan Allah. Ketakutan yang dimaksud tentu adalah takut kepada selain Allah misalnya takut pada mayat, kuburan, setan, dan menganggap bahwa kesemua itu bisa menyebabkan bahaya atau mudharat pada dirinya.


Iklan Atas Artikel

SPONSOR

Iklan Tengah Artikel 1

Sponsor

Iklan Tengah Artikel 2

SPONSOR