Ojol Kena Imbas PSBB di Jakarta, Grab & Gojek Buka Suara
Wednesday, April 8, 2020
Edit
Pengemudi ojek online (ojol) bakal dilarang mengangkut penumpang saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan. Driver pun dibuat cemas oleh kebijakan tersebut karena bakal menggerus penghasilan mereka yang sudah anjlok sejak terjadi pandemi COVID-19.
Ketua Presidium Nasional Garda (komunitas ojek online) Igun Wicaksono mengatakan selama ini para driver mengandalkan layanan antar-jemput penumpang. Porsi pemasukan dari situ sebesar 70-80%, sisanya dari pesan-antar makanan dan barang. Jika mereka nantinya dilarang mengangkut orang otomatis penghasilannya turun 70-80%
"Kalau kita anggap dari penumpang ini menyumbang 70-80% sendiri ya, ya 70-80% kita kehilangan penghasilan," kata dia saat dihubungi detikcom, Rabu (8/4/2020).
Jika harus mengandalkan layanan pesan-antar makanan dan barang saja, sulit bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebab tidak banyak pesanan untuk layanan tersebut.
"Nah kalau layanan penumpang ini dihilangkan ya praktis kami tidak ada penghasilan, tinggal mengandalkan dari layanan pesan-antar makanan dan barang. Itu pun komposisinya nggak besar, ordernya juga jarang gitu, tidak sebanyak dari penumpang," jelasnya.
"Masih ada layanan bisa narik penumpang saja itu sudah turun ya, 50-60-70% penurunan kami drop drastis. Apalagi misalkan aturan tersebut layanan penumpang tidak diperbolehkan, ya sudah makin tidak ada penghasilan kita ini," tambahnya.
Grab minta ojol diperbolehkan angkut penumpang ke tujuan tertentu. Simak di halaman berikutnya.
Perusahaan penyedia layanan ojek online (ojol), Grab meminta pemerintah masih memperbolehkan mitra pengemudinya mengangkut penumpang saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan.
Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan pihaknya mendukung upaya pemerintah mencegah penyebaran COVID-19. Namun Grab ingin pemerintah tetap memperbolehkan para driver melayani penumpang dengan tujuan-tujuan tertentu.
"Kami berharap pemerintah tetap dapat mengizinkan pelanggan kami untuk tetap menggunakan layanan ojol, khusus untuk mengantarkan mereka ke dan dari rumah sakit dan juga ke dan dari pasar, supermarket atau minimarket untuk membeli bahan kebutuhan sehari-hari," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (8/4/2020).
Saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan pemangku kepentingan, khususnya pemerintah daerah yang akan mengatur kebijakan PSBB di masing-masing kota atau daerah.
Pihaknya sejak awal pandemi virus Corona juga secara aktif mengimbau semua mitra pengemudi untuk mengutamakan kesehatan mereka dan melakukan tindakan pencegahan secara menyeluruh.
"Termasuk mengenakan masker setiap saat, mendisinfeksi kendaraan secara teratur, selalu mencuci tangan dan membersihkan tangan mereka, menjaga jarak aman melalui prosedur contactless delivery (mitra pengiriman GrabFood dan GrabExpress). Inisiatif ini sudah kami laksanakan di seluruh kota di Indonesia," tambahnya.
Gojek masih mengkaji dampak kebijakan PSBB. Cek di halaman selanjutnya.
Perusahaan penyedia layanan ojek online (ojol), Gojek masih mempelajari rencana pemerintah melarang pengemudi mengangkut penumpang saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan. Dalam waktu dekat DKI Jakarta bakal menerapkan kebijakan PSBB.
"Saat ini kami sedang mengkaji dan berdiskusi lebih lanjut bersama dengan pemerintah terkait implementasi peraturan ini," kata Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita melalui keterangan tertulis, Rabu (8/4/2020).
Namun pada prinsipnya pihak Gojek berupaya untuk mematuhi setiap aturan yang dikeluarkan pemerintah untuk melindungi masyarakat dari dampak COVID-19.
Dia menjelaskan pihaknya saat ini tetap berupaya untuk membantu mitra-mitra pengemudi agar tetap bisa beroperasi dan menjalankan tugasnya dengan aman di tengah penyebaran virus Corona.
"Kami juga secara aktif mengimbau mitra driver untuk selalu mengutamakan kesehatan mereka dan menjalankan prosedur pencegahan secara menyeluruh. Karena mitra-mitra ini, terutama para mitra driver merupakan andalan kita bersama ditengah masyarakat dihimbau untuk di rumah saja guna menekan penyebaran COVID-19," jelasnya.
Untuk mengantisipasi meluasnya virus Corona, pihaknya menyediakan masker, hand sanitizer, vitamin dan desinfektan.
Artikel Asli
Ketua Presidium Nasional Garda (komunitas ojek online) Igun Wicaksono mengatakan selama ini para driver mengandalkan layanan antar-jemput penumpang. Porsi pemasukan dari situ sebesar 70-80%, sisanya dari pesan-antar makanan dan barang. Jika mereka nantinya dilarang mengangkut orang otomatis penghasilannya turun 70-80%
"Kalau kita anggap dari penumpang ini menyumbang 70-80% sendiri ya, ya 70-80% kita kehilangan penghasilan," kata dia saat dihubungi detikcom, Rabu (8/4/2020).
Jika harus mengandalkan layanan pesan-antar makanan dan barang saja, sulit bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebab tidak banyak pesanan untuk layanan tersebut.
"Nah kalau layanan penumpang ini dihilangkan ya praktis kami tidak ada penghasilan, tinggal mengandalkan dari layanan pesan-antar makanan dan barang. Itu pun komposisinya nggak besar, ordernya juga jarang gitu, tidak sebanyak dari penumpang," jelasnya.
"Masih ada layanan bisa narik penumpang saja itu sudah turun ya, 50-60-70% penurunan kami drop drastis. Apalagi misalkan aturan tersebut layanan penumpang tidak diperbolehkan, ya sudah makin tidak ada penghasilan kita ini," tambahnya.
Grab minta ojol diperbolehkan angkut penumpang ke tujuan tertentu. Simak di halaman berikutnya.
Perusahaan penyedia layanan ojek online (ojol), Grab meminta pemerintah masih memperbolehkan mitra pengemudinya mengangkut penumpang saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan.
Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan pihaknya mendukung upaya pemerintah mencegah penyebaran COVID-19. Namun Grab ingin pemerintah tetap memperbolehkan para driver melayani penumpang dengan tujuan-tujuan tertentu.
"Kami berharap pemerintah tetap dapat mengizinkan pelanggan kami untuk tetap menggunakan layanan ojol, khusus untuk mengantarkan mereka ke dan dari rumah sakit dan juga ke dan dari pasar, supermarket atau minimarket untuk membeli bahan kebutuhan sehari-hari," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (8/4/2020).
Saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan pemangku kepentingan, khususnya pemerintah daerah yang akan mengatur kebijakan PSBB di masing-masing kota atau daerah.
Pihaknya sejak awal pandemi virus Corona juga secara aktif mengimbau semua mitra pengemudi untuk mengutamakan kesehatan mereka dan melakukan tindakan pencegahan secara menyeluruh.
"Termasuk mengenakan masker setiap saat, mendisinfeksi kendaraan secara teratur, selalu mencuci tangan dan membersihkan tangan mereka, menjaga jarak aman melalui prosedur contactless delivery (mitra pengiriman GrabFood dan GrabExpress). Inisiatif ini sudah kami laksanakan di seluruh kota di Indonesia," tambahnya.
Gojek masih mengkaji dampak kebijakan PSBB. Cek di halaman selanjutnya.
Perusahaan penyedia layanan ojek online (ojol), Gojek masih mempelajari rencana pemerintah melarang pengemudi mengangkut penumpang saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan. Dalam waktu dekat DKI Jakarta bakal menerapkan kebijakan PSBB.
"Saat ini kami sedang mengkaji dan berdiskusi lebih lanjut bersama dengan pemerintah terkait implementasi peraturan ini," kata Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita melalui keterangan tertulis, Rabu (8/4/2020).
Namun pada prinsipnya pihak Gojek berupaya untuk mematuhi setiap aturan yang dikeluarkan pemerintah untuk melindungi masyarakat dari dampak COVID-19.
Dia menjelaskan pihaknya saat ini tetap berupaya untuk membantu mitra-mitra pengemudi agar tetap bisa beroperasi dan menjalankan tugasnya dengan aman di tengah penyebaran virus Corona.
"Kami juga secara aktif mengimbau mitra driver untuk selalu mengutamakan kesehatan mereka dan menjalankan prosedur pencegahan secara menyeluruh. Karena mitra-mitra ini, terutama para mitra driver merupakan andalan kita bersama ditengah masyarakat dihimbau untuk di rumah saja guna menekan penyebaran COVID-19," jelasnya.
Untuk mengantisipasi meluasnya virus Corona, pihaknya menyediakan masker, hand sanitizer, vitamin dan desinfektan.
Artikel Asli