Di Dalam Pernikahan Cemburu Itu Seperti Bumbu, Kurang Jangan, Lebih Jangan


Mustahil rasanya jika tidak ingin merasa cemburu kepada pasangan kita. Jika rasa cemburu itu diluapkan bisa jadi hanya akan menyebabkan pertengakran namun jika dipendam maka hanya akan menyesakkan dan membuat hati terasa sakit.

Maka dari itu didalam pernikahan jika ingin cemburu haruslah seimbang. Jika sudah menikah maka rasa cemburu itu layaknya bumbu masakan yang tidak boleh kurang apalagi lebih.

Sehingga harus sesuai porsinya agar pas, lalu bagaimana agra kita ketika cemburu tidak berlebihan? Inilah tipsnya.

Mengubah Prasangka Dengan Bukti Nyata
Hindari berprasangka tanpa ada bukti yang nyata. Lebih baik tanyakan langsung kepada pasangan atau bahkan mencari data yang akurat sebagaimana hal ini yang disarankan oleh Rieny Hassan, Psi.

Akan tetapi yang perlu diingat adalah ketika menanyakan kejanggalan tersebut janga sampai pasangan merasa tersinggung apalagi menuduh. Tanyakan dengan nada yang baik tanpa harus memicu amarah.

Jangan sampai menuduh tanpa bukti dan berkata secara langsung bahwa pasangannya selingkuh. Jika benar selingkuh tentu ia akan marah karena ia ingin mmebela diri dan jika salahia pun akan marah karena dirinya telah dituduh.

Hindari Hal-hal yang Menghambat Komunikasi 
Bukan hanya pipa saja yang tersumbat, hubungan suami dan istri pun sering tersumbat hanya karena masalah cara komunikasi, jarang berkominasi bahkan tidak terbuka dnegan pasangannya.

Entah karena faktor jarak, kesibukan juga dari karakter yang berbeda sehingga menganggap bahwa komunikasi itu tidak penting.

Padahal berbicara dengan pasangan adalah satu cara agar menjaga hubungan tetap baik-baik saja. Dengan berkomunikasi yang baik pasangan suami-istri bisa menerima rasa juga mengungkapkan rasa dengan baik.

Jangan sampai memiliki pasangan namun urusan komunikasi hanya bisa dihitung oleh jari.

Belajarlah Terbuka Kepada Pasangan
Hal-hal yang menghalangi keterbukaan harus segera disingkirkan, misal seperti merasa takut salah, takut menyinggung, tidak suka dikritik dan lain-lain.

Salah satu cara untuk terbuka dengan pasangan adalah cukup dengan ungakpakan apapunyang kamu rasakan. Jujurlah walau terkadang hal yang ingin kau sampaikan tidak enak.

Belajarlah untuk tidak buru-buru dalam menyampaikan keinginan, jangan sampai memotong pembicaraan dan jangan sampai terkesan ingin membela diri.

Pasnganmu tidak akan merasa nyaman dengan sikapmu yang meremehkan, yang suka memotong perkataan, yang suak membela diri sehingga ia tidak akan terbuka juga kepadamu.

Menurut Rieny, Memamg tidak mudah mendengarkan sesuatu yang mmebuat kita tidka nyaman. Akan tetapi enak atau tidak enak kita harus belajar bahw apasangan kita tidaklah sama dengan kita bahkan tidak harus sama.

Sehingga kita harus bisa memahami juga mendengar karena walau berbeda dia hanya mengekspresikan dirinya sehingga kita tidak boleh melawan bahwa dia berbeda dengan kita.

Cara Komunikasi Dengan Pasangan Harus Benar
Adakalanya isi komunikasi kita memang benar namun penerapannya yang salah. Misal kita menuduh sehinga bukan mendapatkan jawaban melainkan mendapatkan pertengakran.

Ketika sang suami misal cemburu kepada istrinya karena selalu diantar pulang oleh teman kerjanya maka lebih baik katakan secara langsung bahwa anda merasa tidak nyaman jika istrinya selalu diantar pulang dan lebih baik suaminya yang menjemput.

Atau ketika sang istri merasa cemburu ketika suaminya menelpon perempuan lain, maka harus katakan secara baik-baik bahwa dirinya tidak nyaman jika selalu menelpon perempuan lain secara sembunyi-sembunyi dan katakan kepadanya bahwa hal ini terjadi bukan hanya sekali.

Maka sekalipun anda merasa cemburu anda memiliki bukti bukan asal menuduh, hal ini juga pasangan akan merasa bahwa anda benar-benar cemburu dengan adanya bukti bukan hanya sekedar mengada-ngada, karena berdasarkan data yang akurat bahwa suami anda menelpon sebanyak 4 kali.

Didalam Rumah Kompak, Ketika Diluar Rumah Menjaga Komunikasi
Dari pada memiliki pemikiran yang buruk dan selalu berprasangka buruk maka lebih baik menjadi sebuah tim yang akan selalu mendukung.

Menurut Rieny, cobalah untuk melakukan berbagai aktifitas bersama pasangan. Jika sang suami suka membaca maka kita juga ikyt suka membaca, jika tidak minat setidaknya temani suami ke toko buku.

Jika pun memiliki hoby yang berbeda maka miiki komunikasi yang solid dan kompak. Jika perlu butuh berteman juga dengan istri dari teman sang suami, sehingga akan mduah mendapatkan informasi. Begitu pun suami tak perlu segan untuk kenal dengan suami dari istrimu.

Hasil wanwancara Rahmi bawha jika tidak ada kegelapan informasi maka tidak akan ada rasa curiga yang akan membabi buta kepada pasangan.

Jika pun merasa cemburu pasti hanya sebatas penambah bumbu didalam ubungan atau hanya sekedar ingin manja. [ummi-online.com]

Iklan Atas Artikel

SPONSOR

Iklan Tengah Artikel 1

Sponsor

Iklan Tengah Artikel 2

SPONSOR