10 Dosa yang Sering Suami Lakukan Terhadap Istri
PALING mudah yaitu menunjuk kesalahan orang lain tapi sering lupa kesalahan yang dilakukan oleh diri sendiri. Kita sering menuntut hak dari orang lain, tapi abai terhadap kewajiban sendiri. Termasuk juga seorang suami.
Maka, hanya suami yang berani dan bertanggungjawab sajalah yang bersedia melakukan introspeksi dengan melihat daftar 10 dosa yang paling banyak dilakukan oleh suami terhadap istri berikut ini, adakah yang pernah atau sedang kita lakukan?
1. Tidak mengajarkan ilmu agama pada istri
Suami yang memberi nafkah, membelikan rumah, kendaraan, memenuhi segala kebutuhan hidup mungkin ada banyak, namun berapa banyak yang ingat kewajibannya untuk mengajarkan ilmu agama pada istri dan anak-anaknya?
Padahal sudah menjadi kewajiban suami untuk memelihara diri dan keluarga yang dipimpinnya dari perihnya azab kubur dan siksa neraka.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu & keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia & batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras & tidak mendurhakai Allah terhadap apa yg di perintahkan-Nya kepada mereka & selalu mengerjakan apa yang diperintakan,” (QS. At-Tahrim:6).
2. Tidak merasa cemburu terhadap istri
Istri jalan-jalan ke luar rumah, ke sana-ke mari dengan pria lain, membuka auratnya ke mana-mana namun suami tidak merasa cemburu. Ini adalah salah satu kesalahan fatal yang dilakukan oleh suami.
“Tiga golongan yang Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat yaitu seseorang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang menyerupai lelaki dan ad-Dayyuts,” (H.R. An-Nasa’i dinilai ‘hasan’ oleh syeikh Albani, lihat ash-Shahihah : 674).
Dan ad-Dayyuts(dayus) adalah lelaki yang tidak memiliki kecemburuan terhadap keluarga/istrinya.
3. Tidak memberi ‘uang belanja’ alias nafkah untuk istri
Sudah banyak contoh para suami yang tak malu menelantarkan istrinya tanpa uang nafkah atau uang belanja sama sekali, ini merupakan dosa yang luar biasa.
Bayangkan seorang wanita yang telah rela meninggalkan kedua orangtuanya untuk hidup mengabdi pada suami, bahkan rela mengandung anak dan melahirkannya untuk sang suami, namun diperlakukan seperti binatang peliharaan yang terabaikan dengan tidak diberi nafkah lahir. Sungguh suami telah berbuat dosa besar jika melakukan hal ini.
”Rasululluah bersabda, seseorang cukup dipandang berdosa bila ia menelantarkan belanja orang yang menjadi tanggung jawabnya,” (HR.Abu Dawud no.1442 CD, Muslim, Ahmad, dan Thabarani).
4. Membiarkan istri yang bekerja atau menafkahi diri suami dan juga menjadi suami yang dipimpin istri
Ada suami yang tidak hanya tidak menafkahi, tapi juga ‘ongkang-ongkang kaki’ saja dinafkahi istrinya yang bekerja siang-malam, padahal sang suami tidak punya alasan atau udzur syar’i yang membolehkannya tidak bekerja.
”Tidak akan beruntung suatu kaum yang dipimpin oleh seorang wanita,“(HR.Ahmad n0.19612 CD, Bukhari,Tirmidzi,dan Nasa’i).
Hadits di atas termasuk juga seorang suami yang takut pada istrinya sehingga segala keputusan dan tindakannya disetir oleh sang istri.
5. Membenci istri sendiri
Kesalahan lain suami adalah membenci istri sendiri. Padahal Rasulullah telah mengingatkan:
“Janganlah seorang suami yang beriman membenci isterinya yang beriman. Jika dia tidak menyukai satu akhlak darinya, dia pasti meridhai akhlak lain darinya,” (H.R. Muslim).
6. Enggan membantu istri melakukan pekerjaan rumah
Tidak sedikit suami yang ogah membantu pekerjaan domestik rumah tangga, padahal Rasulullah sendiri telah mencontohkan untuk membantu istri dalam persoalan rumahan sekalipun.
“Beliau (Rasulullah) membantu pekerjaan isterinya & jika datang waktu solat, maka beliau pun keluar untuk solat,” (H.R. Bukhari).
7. Menyebarluaskan aib istrinya terutama persoalan ranjang pada teman-temannya
“Sesungguhnya di antara orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah seseorang yang menggauli isterinya & isterinya menggaulinya kemudian dia menyebarkan rahasia-rahasia isterinya,” (H.R. Muslim).
8. Berpoligami tanpa mengindahkan aturan dan ketentuan syariat
“Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinlah) seorang saja,” (Q.S An-Nisa: 3).
9. Ringan tangan memukul atau menyakiti tubuh istri dan menjelek-jelekkannya di hadapan orang lain
“Hendaklah engkau memberinya makan jika engkau makan, memberinya pakaian jika engkau berpakaian, tidak memukul wajah, tidak menjelek-jelekkannya…” (H.R. Ibnu Majah disahihkan oleh Syeikh Albani).
10. Bersikap baik pada orang lain, namun begitu buruk dan kasar perlakuannya pada istri sendiri
Padahal yang paling berhak menilai seseorang itu baik atau buruk bukanlah orang lain, melainkan pasangan kita sendiri.
“Mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik–baik kalian adalah yang paling baik tehadap isteri-isterinya,” (H.R. at-Tirmidzi, disahihkan oleh Syeikh Albani).