Ini 2 Jenis Dosa Jariyah Dalam Islam



Jika kita mengenal amal jariyah sebagai perbuatan baik yang pahalanya terus mengalir meskipun ia telah meninggalkan dunia.

Maka dosa jariyah adalah perbuatan maksiat yang dosanya terus mengalir meskipun ia telah meninggalkan dunia.

Dengan demikian dosa jariyah ini hendaknya dihindari sebisa mungkin. Sebab dosa perbuatan tersebut akan terus ditimpakan sekalipun ia tidak lagi mengerjakan perbuatan maksiat tersebut.

Siapakah dia yang mendapati julukan dosa jariyah? Pertama adalah ia yang mempelopori perbuatan maksiat.

Maksudnya adalah ia melakukan perbuatan maksiat untuk tersebut pertama kali, kemudian diikuti oleh beberapa orang dalam waktu yang bersamaan atau tempo waktu yang cukup lama.

Sengaja atau tidak sengaja, orang yang melakukan perbuatan pertama kali tersebut akan mendapatkan aliran dosa orang yang mengikuti perbuatan maksiata tersebut.

Dalam hadis dari Jarir bin Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْء
“Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.” (HR. Muslim)

Kedua adalah ia yang mengajak untuk melakukan perbuatan maksiat atau perbuatan yang dilarang dalam ajaran Islam.

Meskipun suatu saat ia tak lagi mengerjakan perbuatan maksiat tersebut, namun orang yang telah mengajak orang lain untuk mengerjakan perbuatan maksiat akan mendapat kiriman dosa dari pengikutnya tersebut.

Sebagaimana hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:

مَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ، كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ، لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا
“Siapa yang mengajak kepada kesesatan, dia mendapatkan dosa, seperti dosa orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun.”  (HR. Muslim)

Sebisa mungkin kita jauhi perbuatan maksiat dan mempropagandakannya. Semoga kita selalu dalam lindungan-Nya, sehingga tidak termasuk orang yang akan menerima kiriman dosa jariyah. Amin

Sumber: bincangsyariah.com

Iklan Atas Artikel

SPONSOR

Iklan Tengah Artikel 1

Sponsor

Iklan Tengah Artikel 2

SPONSOR