Rahasia Dahsyat Dibalik Sedekah


allah ta`ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خُلَّةٌ وَلَا شَفَاعَةٌ ۗ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ

”hai orang – orang yang beriman, belanjakanlah (di jalur allah) sebagian dari rezeki yang telah kami bagikan kepadamu saat sebelum tiba hari yang pada hari itu tidak terdapat lagi jual beli dan juga tidak terdapat lagi syafa’at. dan juga orang – orang kafir seperti itu orang – orang yang zalim. ” (al – baqarah[2]: 254)

yang diucap syafaat diatas merupakan usaha perantaraan dalam berikan sesuatu perihal faedah buat teman ataupun menghindarkan sesuatu perihal mudharat buat teman .

lewat ayat di atas allah memerintahkan hamba – hamba – nya supaya menginfakkan sebagian dari apa yang sudah ia karuniakan pada mereka dijalan – nya, ialah jalur kebaikan. biar pahala sedekah itu tersimpan di sisi allah ta`ala dan supaya mereka selekasnya mengerjakan perihal itu dalam kehidupan dunia ini.

yang diucap “hari” merupakan hari kiamat, yang kala itu persahabatan dan kekerabatan tidak hendak bermanfaat, terlebih lagi pula generasi walaupun tidak mampu berbuat apa – apa. dan pada hari itu tidak terdapat orang yang yang lebih zalim dari orang yang menghadap allah dalam keadaan kafir.

tercantum pula membelanjakan harta di jalur kebaikan ialah : membangun dan memelihara tempat – tempat beribadah, membangun sarana tarbiyah, membiayai pengeluaran tarbiyah orang – rang tidak sanggup, menyantuni fakir miskin, menolong orang – orang yang menanggung derita akibat peperangan dan orang – orang yang tertimpa bencana, dan membangun sarana dan juga fasilitas buat menunjang kelancaran pembangunan agama islam.

allah ta`ala berfirman:
قُل لِّعِبَادِيَ الَّذِينَ آمَنُوا يُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُنفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خِلَالٌ

”katakanlah kepada hamba – hamba – ku yang telah beriman: “hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezeki yang kami bagikan kepada mereka secara sembunyi maupun terang – terangan saat sebelum tiba hari (kiamat) yang pada bari itu tidak terdapat jual beli dan juga persahabatan. ” (ibrahim [14] : 31)

terdapat 2 perintah dalam ayat itu. kesatu, membangun shalat. kedua, menginfakkan sebagian harta. perintah kesatu buat membikin dan melindungi jalinan dengan tuhan. perintah kedua berarti buat membikin dan melindungi jalinan pada sesama hamba dan sesama manusia.

allah berikan panduan menimpa langkah berikan infak ataupun sedekah, ialah melalui trik terang2an ataupun sembunyi2. kedua trik tersebut mesti dilandasi dengan keinginan yang ikhlas.

allah ta`ala berfirman:
وَأَنفِقُوا مِن مَّا رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ الصَّالِحِينَ

dan juga belanjakanlah sebagian dari apa yang telah kami bagikan kepadamu saat sebelum tiba kematian kepada salah seseorang di antara kalian; kemudian dia mengatakan: “ya rabb – ku, kenapa engkau tidak menangguhkan (kematian) ku hingga waktu yang dekat, yang menimbulkan saya mampu bersedekah dan juga saya tercantum orang – orang yang saleh? ” (al – muafiqun [63] : 10)

harta kekayaan manusia hanya bermakna dikala dia masihlah hidup. dia dapat mengenakan semau hatinya. terdapat perintah infak buat menegaskan manusia, bahwa apa yang dia punyai pada inti nya yakni memiliki allah. manusia terlahir ke dunia tanpa terdapat bawa dan memiliki harta. dengan kemurahan dan kasih sayang allah, manusia dapat memiliki apa yang dikehendaki nya.

dari abu malik al – harits bin ashim al – asya`ari ra, dia mengatakan : rasulullah bersabda :

“sering bersuci (berwudhu) merupakan penggalan dari iman, tahmid itu memenuhi timbangan amal, tasbih dan tahmid itu keduanya ataupun satu antara lain dapat penuhi langit dan bumi. shalat itu cahaya, sedekah itu fakta, kesabaran itu cahaya, angkatan laut (AL) qur`an itu hujah bagimu ataupun jadi hujah buat menyanggahmu. masing – masing manusia berangkat dikala pagi hari kemudian menjual pribadinya, hingga dia membebaskannya ataupun membinasakannya“. (hr. muslim)

mengatakan ibnu rajab rahimahullah: ” menimpa sedekah itu jadi hujah ataupun fakta (burhan) , dan burhan itu ialah sinar yg menjajaki wajah matahari. “

dan dari hadits abu musa: ”sebenarnya ruh seorang mukmin itu keluar dari jasadnya bersinar serupa cahaya matahari. satu hujah yang dapat mematahkan alasantasi itu diberi nama ” burhan “, lantaran penunjukannya yang tentu atas satu objek. jadi demikian pula sedekah itu disebutkan “burhan”, lantaran jadi fakta yang mantap. ”

dari abu darda ra, nabi s. a. w, dia bersabda:

”lima tipe yang siapa aja mengerjakannya dibarengi iman, jadi dia hendak masuk surga : siapa aja pelihara sholat 5 dikala dengan sebaik2 nya, meter wudunya, rukunnya dan waktu2 nya, dan juga bagikan zakat sebagian harta dengan baik hati (ikhlas) ”. dia mengatakan : dan dia bersabda: ”untuk allah, tiadalah yang jalani itu terkecuali orang mukmin “.

ibnu rajab rahimahullah mengatakan: iktikad (dalam keadaan baik hati) : ataupun bisa jadi dengan sedekah bagaikan ciri terdapat kerasa manis dan lezatnya iman. perihal semacam itu serupa diterangkan dalam hadits abdullah bin mu`awiyah al – ’amiri dari nabi dia bersabda: ” terdapat 3 masalah yang barangsiapa mengerjakannya, jadi begitu dia sudah rasakan lezatnya iman, merupakan: orang yang menyembah allah yang maha esa dan sesungguhnya tidak terdapat tuhan terkecuali allah, menunaikan zakat hartanya dengan baik hati yang tiba padanya masing – masing th. “.

keluarkan harta buat kebutuhan agama memanglah terasa berat, lebih2 seseorang dalam keadaan serba – serbi terbatas. godaan buat jalani infak di jalur allah tetap terdapat, sepeti bisikan cemas harta jadi menurun, ataupun terdapat banyak kepentingan hidup yang wajib dibiayai, dan godaan – godaan yang lain yang tersembunyi dalam diri.

ketahuilah – mudah – mudahan allah memeliharamu – sesungguhnya sedekah itu dapat mensucikan dirimu dari penyakit pelit dan kikir, dan dia pula dapat mensucikan diri jadi bersih dan suci.

( sumber: kabarislamnews. com )

Iklan Atas Artikel

SPONSOR

Iklan Tengah Artikel 1

Sponsor

Iklan Tengah Artikel 2

SPONSOR